Sabtu, 17 November 2018

Kau - Ksatria Berjiwa Besi III - Tempat Aku Pulang

Kau

Ku seruput kopiku di pagi gulana
Bersama hembusan angin pagi yang dingin tak terarah
Terkadang aku berpikir,
tentang hidup yang jujur seperti kopi
Kopi itu memang pahit,
tetapi ia tak pernah menyembunyikan rasa pahit itu
Sedang yang manis, belum tentu baik untuk kita

Banyak hal yang terjadi dihidupku
Suka dan duka silih berganti
Disaat aku baru saja keluar dari palung terdalam
Disaat itu lah kau datang
Kau yang hadir entah dari mana asalnya
Kau yang memberiku secercah cahaya dan arah untuk pulang
Kau yang seperti rumah, tempat aku pulang

Kau,
Disaat diri ini mencoba menghindar dari dalamnya palung
Kau seakan menarikku semakin dalam
Dan anehnya semakin dalam aku terjatuh
Seakan aku lebih ingin terjatuh lebih dalam lagi
Kedalam palung yang entah,
Entah berujung kebahagiaan atau kesedihan
Yang aku tau, meskipun itu terlalu dalam
Selama ada dirimu, maka aku pun ada

Bodoh memang rasanya, jika aku berpikir seperti itu
Namun bagaimana lagi ?
Aku lebih menyukai kopi
Meskipun pahit kurasa
Sebab aku hanya jujur dan mengikuti kata hatiku
"Kejarlah meskipun kau harus terjatuh sekali lagi"
Seakan itu yang ingin ia katakan padaku

Teruntuk kau,
Yang baru saja datang
Namun tak lagi lekang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar